Sebelum masuk pada pembahasan mengenai ayat jurnal penutup, perlu diingat kembali bahwa neraca sesungguhnya adalah sebuah laporan yang akan menggambarkan mengenai kondisi atau posisi keuangan perusahaan per tanggal tertentu (sampai dengan tanggal pelaporan), sedangkan laporan laba rugi adalah sebuah laporan yang mencerminkan kinerja (performance) manajemen dan profitabilitas perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Jadi, misalkan jika saldo kas yang dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2008 berjumlah Rp. 400.000.000,-, maka berarti jumlah saldo ini merupakan saldo kas akumulatif yang dihasilkan lewat transaksi-transaksi kas yang terjadi sampai dengan tanggal pelaporan yaitu per tanggal 31 Desember 2008. Sedangkan jika saldo pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 berjumlah Rp. 750.000.000,-, maka berarti jumlah saldo pendapatan ini merupakan hasil dari transaksi yang terjadi, yang hanya diperhitungkan untuk sepanjang satu tahun saja yaitu sepanjang tahun 2008.
Seluruh akun neraca dikatakan memiliki sifat yang permanen dan akumulatif ("gulung-menggulung"), dimana akun-akun neraca ini tidak akan ditutup pada setiap akhir periode akuntansi dan saldonya akan dibawa terus ke periode-periode akuntansi berikutnya. Sedangkan untuk akun prive dan seluruh akun yang ada dalam laporan laba rugi memiliki sifat yang sementara, dimana akun prive dan seluruh akun laba rugi ini nantinya akan ditutup pada setiap akhir periode akuntansi. Sehubungan dengan penutupan (membuat nihil atau membuat saldo akun menjadi nol) terhadap saldo akun-akun laporan laba rugi, lalu timbul pertanyaan: kalau begitu untuk apa laporan laba rugi dibuat, dan bagaimana dengan nilai saldo yang melekat pada setiap akun laporan laba rugi tersebut? Sekali lagi, bahwa laporan laba rugi tetap perlu/harus dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja manajemen perusahaan dan untuk mene tahui berapa besarnya tingkat keuntungan/kerugian yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan sepanjang satu tahun tertentu. Nilai saldo yang melekat pada akun prive dan setiap akun laporan laba rugi, pada akhirnya akan ditransfer atau ditutup ke akun neraca yaitu akun modal.
Ingat kembali bahwa pendapatan memiliki sifat menambah modal, sedangkan beban memiliki sifat mengurangi modal. Pendapatan dan modal sama-sama memiliki saldo normal di sebelah kredit sedangkan beban memiliki saldo normal yang berlawanan dengan saldo normal untuk pendapatan dan modal. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka akan diperoleh laba bersih. Laba bersih ini berarti sifatnya akan menambah modal, dan sebaliknya jika terjadi rugi bersih (beban lebih besar dari pendapatan) maka sifatnya akan mengurangi modal. Prive memiliki saldo normal di sebelah debet dan memiliki sifat mengurangi modal.
Jurnal penutup dilakukan dengan cara : (1) mentransfer akun pendapatan yang memiliki saldo normal kredit ke sebelah debet, dan kemudian mengkredit akun ikhtisar laba rugi (income summary); (2) mentransfer akun beban yang memiliki saldo normal debet ke sebelah kredit, dan kemudian mendebet akun ikhtisar laba rugi; (3) mentransfer jumlah laba bersih/rugi bersih ke akun modal, dengan ketentuan bahwa jika laba bersih maka akun modal akan di kredit(debetnya adalah akun ikhtisar laba rugi) dan sebaliknya jika rugi bersih maka akun modal akan di debet (kreditnya adalah akun ikhtisar laba rugi); dan (4) mentransfer akun prive yang memiliki saldo normal debet ke sebelah kredit, dan kemudian mendebet akun modal.
Sebagai kesimpulan, bahwa pada setiap akhir periode akunta setelah laporan keuangan disusun, bagian akuntansi perusan perlu menyiapkan ayat jurnal penutup (closing entries). Hal ini lakukan dengan cara mentransfer seluruh akun yang sifatnya setara (temporary / nominal accounts) ke akun yang sifatnya permanen (permanent / real accounts), yaitu akun modal.
Berikut ini adalah contoh ayat jurnal penutup yang disiapkan pada akhir periode akuntansi :
Perlu diperhatikan di sini secara cermat bahwa besarnya saldo laba bersih (Rp. 1.600.000,) ditutup dan ditransfer ke perkiraan modal. Saldo laba bersih ini tidak lain adalah selisih antara total saldo akun pendapatan dengan total saldo akun beban (Rp. 7.900.000 - Rp. 6.300.000). Akun ikhtisar laba rugi ini sesungguhnya merupakan akun sementara dari akun modal.
0 komentar:
Post a Comment