Wednesday, October 10, 2018

Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik dalam Akuntansi Beserta Contoh Lengkap

Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik dalam Akuntansi


Sebelumnya kita telah membahas  tentang karakteristik perusahaan dagang. Dimana perusahaan dagang mempunyai barang persedian. Terdapat metode akauntansi yang lazim dipakai dalam mencatat persediaan barang dagangan, yaitu metode atau sistem pencatatan perpetual (perpetual inventory system) dan metode atau sitem pencatatan periodik/fisik (periodic/phisichal inventory system)

Kali ini akan dibahas secara tuntas perbedaan sistem pencatatan perpetual dan periodik beserta contohnya.

SISTEM PENCATATAN PERPETUAL
Dalam sistem pencattan perpeual, catatan mengenai harga pokok dan masing-masing barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual diselenggarakan secara terperinci. Sistem pencattan ini akan secara terus-menerus menunjukkan berapa besarnya salado persedian barang dagangan yang ada di gudang untuk masing-masing jenis persediaan. Dengan sistem pencatatan perpetual, harga pokok dari barang ditentukan tiap kali penjualan terjadi. Yang perlu diperhatikan dalam mencatat transaksi barang dagangan dengan metode perpetual  ini adalah bahwa akun pembelian, retur pembelian, potongan pembelian dan akun ongkos angkut masuk tidak akan pernah digunakan. seluruh akun-akun tersebut akan diganti dengan akun persediaan barang dagangan.

SISTEM PENCATATAN PERIODIK
Dengan sistem periodik, pembelian barang dagangan akan dicatat dengan menggunakan akun pembelian bukan akun persediaan barang dagangan seperti yang dilakukan pada sistem pencatatan perpetual. Juga dengan sisem periodik, akun-akun berikut ini secara terpisah (masing-masing) akan digunakan : potongan pembelian, retur pembeliaan dan penyesuaian harga beli, dan ongkos angkut masuk.

Ingat, bahwa point yang membedakan anatar sitem pencatatan periodik dengan sistim pencattan perpetual adalah terletak pada komponen penentu haraga pokok penjualan, dimana pada sistem pencatatan perpetual tidaklah mengenal akun, pembelian, potongan pembelian, retur pembeliaan dan penyesuaian harga beli, termasauk akun ongkos angkut masuk.

Dalam sistem periodik maupun perpetual tidak ada perbedaan dalam hal pencatatan atas akun ongkos angkut keluar dan potongan penjualan; hal ini dikarenakan ongkos angkut keluar dan potongan penjualan bukanlah merupakan komponen dalam menghitung besaranya haraga pokok penjualan. Demikian juga untuk akun retur penjualan,  dan penyesuaian harga jual yang sama-sama akan tetap digunakan baik dalam sistem pencatatan periodik  maupu perpetual, hanya saj bedanya bahwa dalam sistempencatatan pepetual, jurnal untuk mencatat transakasi retur penjualan akan diikuti dengan satu ayat jurnal lagi yaitu untuk mencatatan pengurangan haraga pokok penjualan di sebelah kredit dan menambah kembali saldo akun persediaan barang dagangan yang diterimanya di sebelah debet.

Jadi, bentuk perbedaan sistem pencatatan perpetual dan periodik dapat dilihat pada tabel berikut:
Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik dalam Akuntansi Beserta Contoh Lengkap
Keterangan
BD = Barang Dagang

Khusus sistem pencatatan ongkos angkut juga mempunya dua metode yaitu FOB Shipping Point dan FOB Destination maka dalam contoh jurnal diatas juga 2 buah masing-masing metode pencatatan persediaan

Untuk pencatatan retur juga dilakukan 2 metode untuk masing-masing pencatatan BD, yaitu apabila penjual mau menerima kembali BD, atau dengan pengurangan harga jual..

Untuk potongan penjual juga dalam contoh untuk masing-masing metode pencatatan barang dagang juga dibuat 2 metode yaitu, jika dalam masa periode potongan dan jika telah lewat periode potongan.

Saya rasa cukup sekian kalau ada yang mau ditanyakan, atau didiskusikan silahkan koment di kolom komentar. Saya akan mencoba untuk mengapresiasi masing masing pertanyaan teman-teman.

0 komentar:

Post a Comment