Monday, August 13, 2018

Kegunaan dan Karakteristik Akun

Kegunaan dan Karakteristik Akun
   
Sebuah sistem akuntansi dirancanguntuk menunjukkan kenaikan atau penurunan saldo masing-masing komponen laporan keuangan. Kenaikan dan penurunan saldo ini haruslah dicatat secara terperinci dan terpisah untuk setiap komponen laporan keuangan. Catatan akuntansi yang terperinci dan terpisah inilah yang dinamakan sebagai akaun (perkiraan). Jadi, akun adalah catatan akuntansi mengenai kenaikan dan penurunan salado dari masing-masing aset, kewajiban, dan ekuitas. Sebagai contoh lihatlah laporan pada postingan sebelumnya, klik di sini!. Sebelum sampai pada penyusunan laporan keuangan, Micro Service haruslah mempunyai catatan akuntansi yang terpisah untuk kas, piutang usaha, perlengkapan, utang usaha, pendapatan jasa, beban gaji, beban sewa, beban iklan, dan seterusnya.
      Daftar (list) yang membuat mengenai keseluruhan kode (nomor) dan nama akun, dinamakan sebagai bagan perkiraan (chart of accounts) . Kode dan nama akun yang terdapat dalam daftar merupakan kode dan nama akun yang akan digunakan perusahaan untuk mencatat dan mengklarifikasikan setiap transaksi bisnis (peristiwa ekonomi) yang terjadi. Sesungguhnya akun identik dengan komponn laporan keuangan, contohnya adalah akun kas, akun piutang usaha, dan seterusnya.

Contoh Chart of Accounts (COA)


1. Asset

    1.1 Kas
    1.2 Piutang Usaha
    1.4 Perlengkapan kantor
    1.5 Asuransi dibayar di muka
    1.7 Peralatan kantor
    1.8 Perabot Kantor
 
 2. Utang
     2.1  Utang
     2.3  Sewa diterima di muka

3. Ekuitas Pemilik
    3.1 Modal
    3.2 Prive

4. Pendapatan
    4.1 Pendapatan Usaha
    4.2 Pendapatan Sewa
    4.3 Pendapatan Bunga

5. Beban
    5.1 Beban gaji
    5.2 Beban Iklan
    5.3 Beban sewa kantor
    5.4 Beban Utilitas
    5.5 Beban Rupa-Rupa

     Bentuk baku (standarisasi) dalam penyusunan chart of account dan yang lelah diterapkan di kebanyakan perusahaan adalah bahwa pengelompokan kode (nomor) 1 selalu dimulai dari akun-akun aset,  laIu diikuti dengan akun akun dari kelompok utang, ekuitas, pendapatan, dan beban.
     Untuk aset yang tergolong lancar, urutan penyusunannya/penempatannya di dalam COA haruslah berdasarkan urutan tingkat likuiditas. Kas merupakan aset yang paling likuid (lancar) lalu diikuti dengan piutang usaha dan seterusnya. Dalam kesemua praktek akuntansi, kas sebagai aset yang paling lancar ini seringkali atau merupakan objek yang paling “digemari” untuk dicuri, diselewengkan, atau disalahgunakan oleh oknum karyawan tertentu sehingga memerlukan penerapan pengendalian internal yang baik (memadai).
     Sedangkan untuk aset tetap, penyusunannya selalu dimulai dari aset tetap berwujud yang memilih umur ekonomi (masa manfaat yang paling lama). Oleh sebab itu, tidaklah heran apabila tanah ditempatkan terlebih dahulu sebelum aset tetap berwujud lainnya (bangunan, kendaraan bermotor, peralatan, dan sebagainya). Penyusunan untuk utang dimulal dari utang jangki pendek yang sifatnya paling lancar, yang biasanya dimulai dengan utang usaha, dan seterusnya.
     Akun beban rupa-rupa dibuat untuk menampung seluruh pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatifkecil dan jarang terjadi, sehingga tidak perlu dibuatkan akun khusus untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran tersebut. Akun beban rupa-rupa ini haruslah ditempatkan paling akhir dalam daftar akun.
     Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam proses penyusum COA adalah penerapan flexible numbering system (sistem penomoran yang fleksibel) di mana sebuah kode dan nama akun yamg baru akan dapat ditambah (disisipkan) tanpa mengubah urutan kode akun lainnya yang telah ada. Dalam contoh bagan perkiraan sebelumnya perhatikanlah dengan seksama urutan nomor/kode yang sengaja dilewatkan (dikosongkan), yaitu dari kode 1.2 untuk akun piutang usaha lalu kode 1.4 untuk akun perlengkapan kantor dan seterusnya. Hal ini tujuannya tidak lain adalah kalau nantinya ternyata terdapat penambahan akun baru maka penambahan atau penempatan akun baru ini haruslah tetap memenuhi persyaratan urutan tingkat likuiditas (untuk kelompok aset lancar) dan seterusnya, Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Jadi kalau misalnya ternyata terdapat akun yang sifatnya lebih lancar dibanding akun perlengkapan  kantor, misalnya adalah piutang wesel (notes receivable), maka akun yang baru muncul ini akan bisa langsung disisipkan tepat di atas akun perlengkapan kantor yaitu dengan nomor kode 1.3 tanpa harus merombak seluruh kode akun yang selama ini telah digunakan. Demikian juga halnya dengan penambahan akun baru untuk tanah dan bangunan, yang di mana dapat langsung disisipkan diantara kode 1.5 dan 1.7.
     Bentuk  format yang paling sederhana  untuk menunjukan kenaikan atau penurunan salado masing-masing komponen  adalah dengan menggunakan model “T Account”.  Dinamakan T Account karena memang bentuk formatnya seperti T. Namun bentuk format yang paling umum digunakan dalam keseharian praktek akuntansi adalah model buku besar yang akan diajelaskan nanti pada postingan selanjutnya. 


0 komentar:

Post a Comment