Dalam akuntansi telah dikembangkan sebuah perangkat yang berlaku umum. Prinsip-prinsip ini dinamakan dengan Generally Acceped Acounting Principle (Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum). Dalam prinsip ini ada empat asumasi dasar yang melandasi peruses penyusunan laporan akauntansi secara keseluruhan. Asumsi-asumsi tersebut antara lain:
1. Monetary Assumption(Asumsi Unit Moneter)
Maksudnya adalah bahwa data-data transaksi yang dilaporkan harus dalam bentuk satuan mata uang (unit moneter). Jadi, setiap peristiwa ekonomi/bisnis diukur berdasarkan nilai mata uang.
2. Economic/Business Entity Assumption (Asumsi Kesatuan usaha)
Hal ini mewajibkan bahwa pencatatan kekayaan/transaksi perusahaan dan kekayaan pribadi pemilik individu dan entitas ekonomi lainnya harus dipisah. Sebagai contoh Tn. Okky mempunyai bengkel mobil, tidak boleh membebankan biaya pribadinya sebagai beban bengkel. Contoh biaya peribadinya adalah biay sekolah anaknya, biaya penginapan hotel atau yang lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan usaha bengkelnya
3. Accounting/Time Period Assumption (Asumsi Periode Akuntansi)
Maksudnya adalah informasi akuntansi dipelukan atas dasar ketepan waktu. Dalam hal ini, secara umum periode akuntansi terbagi, bulanan (montly),tiga bulanan (quarterly), atau tahunan (annually).
4. Going Concern Assumption(Asumsi Kesenambungan Usaha)
Maksudnya adalah bahawa perusahaan didikan dengan tujuan jangka panjang dan tidak terbatas, serta bukan untuk dibubarkan dalam waktu dekat. Dengan adanya asumsi ini maka muncullah istilah seperti penyusutan atas asset tetap.
0 komentar:
Post a Comment