Wednesday, August 15, 2018

Saldo Akun Normal dan Pembahasannya

Saldo Akun Normal

Dengan memahami persamaan dasar akuntansi lihat postingan sebelumnya (klik di sini!), kita dapat menyimpulkan secara cermat bahwa setiap transaksi akan mempegaruhi paling tidak dua akun, bahkan  bisa lebih dari dua akun. Dalam akuntansi pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan atas dasar double-entry system, dimana salah satu dan dua akun tersebut akan dicata sebelah debet dan akun satunya lagi dicatat di sebelah kredit. Dengan kata lain, antara jumlah sisi debet dengan sisi kredit dalam sebuah jurnal haruslah seimbang. Sebelum kita mencatat transaksi ke dalam jurnal kita perlu memahami terlebih dahulu saldo normal dan makna debet kredit akun.
Aset memiliki saldo normal di sebelah Debet.  Jika terdapat transaksi  yang sifatnya menambah aset perusahaan, maka transaksi tersebut harus dicatat dengan mendebet aset yang bersangkutan. Sebaliknya jika efek dari suatu transaksi akan mengurangi aset, maka aset yang berkurang tersebut harus dicatat di sebelah kredit.



Ekuitas memiliki saldo normal di sebelah kredit. Ekuitas akan bertambah di sebelah kredit, dan sebaliknya akan berkurang di sebelah debet. Prive memiliki saldo normal di sebelah debet, dimana prive sifatanya akan mengurangi ekuitas. Pendapatan memiliki saldo normal di sebelah kredit, sehingga pendapatan sifatnya menambah ekuitas. Pendapatan akan bertambah di sebelah kredit, dan sebaliknya akan berkurang disebelah debet. Beban memiliki saldo normal di debet, dimana sifatnya akan mengurangi ekuitas. Beban akan bertambah di sebelah debet dan sebalikny akan berkurang di sebelah kredit. Perhatikan bahwa saldo normal pendapatan berbanding lurus dengan saldo normal ekuitas, sedangkan saldo normal prive dan beban berbanding erbalik dengan saldo normal ekuitas.


Monday, August 13, 2018

Kegunaan dan Karakteristik Akun

Kegunaan dan Karakteristik Akun
   
Sebuah sistem akuntansi dirancanguntuk menunjukkan kenaikan atau penurunan saldo masing-masing komponen laporan keuangan. Kenaikan dan penurunan saldo ini haruslah dicatat secara terperinci dan terpisah untuk setiap komponen laporan keuangan. Catatan akuntansi yang terperinci dan terpisah inilah yang dinamakan sebagai akaun (perkiraan). Jadi, akun adalah catatan akuntansi mengenai kenaikan dan penurunan salado dari masing-masing aset, kewajiban, dan ekuitas. Sebagai contoh lihatlah laporan pada postingan sebelumnya, klik di sini!. Sebelum sampai pada penyusunan laporan keuangan, Micro Service haruslah mempunyai catatan akuntansi yang terpisah untuk kas, piutang usaha, perlengkapan, utang usaha, pendapatan jasa, beban gaji, beban sewa, beban iklan, dan seterusnya.
      Daftar (list) yang membuat mengenai keseluruhan kode (nomor) dan nama akun, dinamakan sebagai bagan perkiraan (chart of accounts) . Kode dan nama akun yang terdapat dalam daftar merupakan kode dan nama akun yang akan digunakan perusahaan untuk mencatat dan mengklarifikasikan setiap transaksi bisnis (peristiwa ekonomi) yang terjadi. Sesungguhnya akun identik dengan komponn laporan keuangan, contohnya adalah akun kas, akun piutang usaha, dan seterusnya.

Contoh Chart of Accounts (COA)


1. Asset

    1.1 Kas
    1.2 Piutang Usaha
    1.4 Perlengkapan kantor
    1.5 Asuransi dibayar di muka
    1.7 Peralatan kantor
    1.8 Perabot Kantor
 
 2. Utang
     2.1  Utang
     2.3  Sewa diterima di muka

3. Ekuitas Pemilik
    3.1 Modal
    3.2 Prive

4. Pendapatan
    4.1 Pendapatan Usaha
    4.2 Pendapatan Sewa
    4.3 Pendapatan Bunga

5. Beban
    5.1 Beban gaji
    5.2 Beban Iklan
    5.3 Beban sewa kantor
    5.4 Beban Utilitas
    5.5 Beban Rupa-Rupa

     Bentuk baku (standarisasi) dalam penyusunan chart of account dan yang lelah diterapkan di kebanyakan perusahaan adalah bahwa pengelompokan kode (nomor) 1 selalu dimulai dari akun-akun aset,  laIu diikuti dengan akun akun dari kelompok utang, ekuitas, pendapatan, dan beban.
     Untuk aset yang tergolong lancar, urutan penyusunannya/penempatannya di dalam COA haruslah berdasarkan urutan tingkat likuiditas. Kas merupakan aset yang paling likuid (lancar) lalu diikuti dengan piutang usaha dan seterusnya. Dalam kesemua praktek akuntansi, kas sebagai aset yang paling lancar ini seringkali atau merupakan objek yang paling “digemari” untuk dicuri, diselewengkan, atau disalahgunakan oleh oknum karyawan tertentu sehingga memerlukan penerapan pengendalian internal yang baik (memadai).
     Sedangkan untuk aset tetap, penyusunannya selalu dimulai dari aset tetap berwujud yang memilih umur ekonomi (masa manfaat yang paling lama). Oleh sebab itu, tidaklah heran apabila tanah ditempatkan terlebih dahulu sebelum aset tetap berwujud lainnya (bangunan, kendaraan bermotor, peralatan, dan sebagainya). Penyusunan untuk utang dimulal dari utang jangki pendek yang sifatnya paling lancar, yang biasanya dimulai dengan utang usaha, dan seterusnya.
     Akun beban rupa-rupa dibuat untuk menampung seluruh pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatifkecil dan jarang terjadi, sehingga tidak perlu dibuatkan akun khusus untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran tersebut. Akun beban rupa-rupa ini haruslah ditempatkan paling akhir dalam daftar akun.
     Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam proses penyusum COA adalah penerapan flexible numbering system (sistem penomoran yang fleksibel) di mana sebuah kode dan nama akun yamg baru akan dapat ditambah (disisipkan) tanpa mengubah urutan kode akun lainnya yang telah ada. Dalam contoh bagan perkiraan sebelumnya perhatikanlah dengan seksama urutan nomor/kode yang sengaja dilewatkan (dikosongkan), yaitu dari kode 1.2 untuk akun piutang usaha lalu kode 1.4 untuk akun perlengkapan kantor dan seterusnya. Hal ini tujuannya tidak lain adalah kalau nantinya ternyata terdapat penambahan akun baru maka penambahan atau penempatan akun baru ini haruslah tetap memenuhi persyaratan urutan tingkat likuiditas (untuk kelompok aset lancar) dan seterusnya, Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Jadi kalau misalnya ternyata terdapat akun yang sifatnya lebih lancar dibanding akun perlengkapan  kantor, misalnya adalah piutang wesel (notes receivable), maka akun yang baru muncul ini akan bisa langsung disisipkan tepat di atas akun perlengkapan kantor yaitu dengan nomor kode 1.3 tanpa harus merombak seluruh kode akun yang selama ini telah digunakan. Demikian juga halnya dengan penambahan akun baru untuk tanah dan bangunan, yang di mana dapat langsung disisipkan diantara kode 1.5 dan 1.7.
     Bentuk  format yang paling sederhana  untuk menunjukan kenaikan atau penurunan salado masing-masing komponen  adalah dengan menggunakan model “T Account”.  Dinamakan T Account karena memang bentuk formatnya seperti T. Namun bentuk format yang paling umum digunakan dalam keseharian praktek akuntansi adalah model buku besar yang akan diajelaskan nanti pada postingan selanjutnya. 


Monday, August 6, 2018

Kompenen Laporan Keuangan

Laporan Keuangan dan Contohnya

Laporan keuangan merupakan hasil dari pencatatan transaksi-transaksi akuntansi. Laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi kepada para pemakai (user). Laporan keuangan ini akan menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan kelak. Pada umumnya laporan keungan terdiri dari beberapa komponen. Berikut adalah urutan komponen laporan keuangan berdasarkan proses penyajian :
1.      Laporan Laba Rugi (Income statement)
Laporan laba rugi ini menyajikan tentang pendapatan dan beban perusahaan dalam periode akuntansi tertentu. Pada akhirnya laporan laba rugi ini akan menginformasikan tentang hasil dari usaha perusahaan dalam periode waktu tertentu, apakah perusahaan mengalami laba atau kerugian.

2.      Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of owner’s Equity)
Laporan ini memuat tentang perubahan modal pemilik. Ekuitas akan mengalami penambahan apabila adanya investasi (setoran modal), dan laba dan begitupun sbaliknya ekuitas akan berkurang apabila perusahaan mengalami kerugian atau penarikan untuk kepentingan pribadi oleh pemilik (prive).

3.      Neraca (Balance Sheet)
Laporan ini memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahan yaitu tentang  asset, keawajiban dan ekuitas perusahaan.

4.      Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
Komponen laporan keuangan ini memberi gambaran tentang arus kas dari perusahaan, yaitu tentang pertambahan dan pengurangan kas secara terperinci dari masing-masing aktifitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Dalam periode waktu tertentu. Selain itu laporan arus kas juga memberikan informasi tentang saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.

5.      Catatan atas laporan keuangan (notes to the financial statement)
Tidak kalah pentingnya dengan komponen  laporan keungan lainnya, karena catatan atas laporan keuangan menyajikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang telah disajikan dalam laporan keuangan. Sehingga catatan atas laporan keuangan tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya.

Itulah 5 komponen laporan keuangan secara umum.  

Persamaan Dasar Akuntansi dan Contoh Pembahasannya

persamaan akuntansi acofy.com

Sebelum kita mempelajari akuntansi lebih lanjut, kita terlebih dahulu harus mengerti dengan persamaan akuntansi. Persaman akuntansi ini nantinya yang akan menjadi dasar dalam penyusunan jurnal akuntansi.  Rumus dari persamaan akuntansi itu dalah :

Assset = Liability + Equity

Asset adalah harta/ kekayaan yang dimiliki perusahaan. Asset ini akan dimanfaatkan demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Contoh dari asset adalah kas, pitang, persediaan, perlengkapan, peralatan, tanah, gedung, kendaraan dan lain sebagainya yang merupakan kekayaan perusahaan.

Pertanyaan :
Kenapa piutang termasuk kekayan atau asset perusahaan ?
Karena piutang adalah hak perusahaan yang bisa diacairkan menjadi kas.

Kenapa persediaan termasuk asset ?
Karena persedian nantinya bisa dijual oleh perusaahaan kepada pelanggan untuk mendapatkan piutang jika penjualan kredit dan mendapat kas jika penjualan tunai.

Liability merupakan kewajiban perusahaan kepada kreditur (supplier, bankir) dan pihak lainnya (pemerintah, karywan). Kareditur dan pihak lainnya ini mempunya hak klaim terhadap asset perusahaan. Contoh dari liability atau kewajiban adalah utang usaha, utang bank, utang gaji, utang pajak dan akun-akun kewajiban lainnya.

Equitaty (Ekuitas)  adalah hak pemilik dana atau pemegang saham atas asset/kekayaan perusahaan. Ekitas atu modal adalah kekayaan bersih, maksuknya bahwa hak klaim pemilik atu pemegang saham perusahaan didapatkan stelah seluruh asset/kekayaan perusahaan dikurangi dengan kewajiban perusahaan. Dari definisi-definisi di atas lahirlah sebuah rumus persamaan akuntansi :
Assset = Liability + Equity
Rumus ini sifatnya mutlak (baku), bahwa kewajiban didahulukan sebelum ekuitas, dengan artian bahwa kreditur memiliki hak pertama atas kekayaan perusahaan dan setelah itu sisanya barulah hak pemilik atau pemegang saham perusahaan.

llustrasi :
Pada tanggal 1 Januari 2008, Tn. Okky memulai usaha jasanya sebagai seorang konsultan (perusahaan perorangan) dalam bidang perpajaakan. Berikut tranasaksi-taransaksi yang terjadi pada bulan Januari 2008 :

1 Januari
Tn. Okky menyetor uang kas ke dalam perusahaan sebagai modal awal sebesar Rp. 95.000.000.

3 Januari
Dibayarkan untuk sewa kantor bulan Januari sebesar Rp. 8.000.000.

6  Januari
Dibeli perlengkapan  alat tulis kantor secara kredit seharga Rp. 5.000.000,

10 Januari
Dibayar beban iklan, yang dimuat dalam surat kabar harian Mardeka.com sebesar Rp. 500.000,

12 Januari
Diterima uang sebesar Rp. 10.000000,atas jasa yang telah diberikan kepada klien.

13 Januari
Tn. Okky mengambil uang tunai untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 7.000.000,

15 Januari
Membebankan tagihan kepada klien atas jasa yang telah diberikan Tn. Okky sebesar Rp. 33.000.000,-. Namun, Tn. Okky belum menerima pembayarannya.

17 Jaanauari
Dibayar utang atas pembelian perlengkapan pada tanggal 6 Januari yang lalu.

22 Januari
Diterima sebagian pembayaran atas jasa yang telah diberikan pada tanggal 15 januari yang lalu sebesar Rp. 20.000000,

30 Januari
Dibayar beban listrik dan telepon sebesar Rp. 1.500.000,

31 Januari
Dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 25.000.000.

persamaan akunatansi acofy.com


Penjelasan ilustrasi:

1 Januari:
Kas perusahaan bertambah 95.000.000, ekuitas bertambah 95.000.000
Kas bertambah karena adanya pernyetoran uang tunai dari pemilik perusahaan; uang kas ini akan dijadikan modal awal perusahaan. Dalam persamaan akuntansi jumlah sisi kiri dan sisi kanan harus seimbang.

3 Januari:
Kas berkurang 8.000.000, ekuitas berkurang 8000.000
Ingat jumlah sisi kiri dan sisi kanan harus seimbang.
Uang kas perusahaan berukurang karena adanya transaksi pembayaran beban sewa kantor dan akibat dari ini ekuitas perusahaan juga berkurang.

6 Januari:
Di sini uang kas perusahaan tidak terpengaruh karena perlengkapan yang dibeli secar kredit. Namun, saldo perlengkapan bertambah dan utangpun bertambah.

10 Januari:
Sama dengan transaksi yang terjadi pada tanggal 3 Januari yang lalu. Uang kas perusahaan menjadi berkurang karena adanya transaksi pembayaran atas beban iklan. Karena uang kas perusahaan berkurang maka ekuitas perusahaan juga harus berkurang.

12 Januari:
Kas bertambah karena perusahaan menerima kas dari klien atas jasa yang telah diberikan. Karena kas bertambah maka ekuitas/modal pun bertambah.

13 Januari:
uang kas perusahaan menjadi berkurang karena adanya pengambilan pribadi untuk Tn. Okky sendiri. Dalam akuntansi untuk perusahaan perorangan maupun persekutuan. istilah pengambilan untuk kepentingan pribadi ini dikenal sebagai prive (drawing) dan bukan dianggap sebagai beban (expense) perusahaan. Akan tetapi prive ini sifatnya sama dengan beban dalam hal mengurangi modal. Persamaan dasar akuntansi menjadi seimbang dengan berkurangnya kas demikian juga modal. Akun beban merupakan komponen dari laporan laba rugi sedangkan akun prive merupakan komponen dari laporan ekuitas pemilik.

15 Januari:
uang kas perusahaan tidak terpengaruh (tidak bertambah) karena perusahaan belum menerima pembayaran dari klien. Akan tetapi, karena perusahaan telah memberikan jasanya kepada klien namun belum dibayar, maka berarti perusahaan memiliki hak (asset) untuk menagih. Dalam hal ini piutang usaha akan timbul demikian juga pendapatan. Pendapatan sifatnya akan menambah modal. Jadi. persamaan akuntansinya adalah piutang usaha = modal.

17 Januari:
uang kas perusahaan berkurang karena dipakai untuk membayar utang atas pembelian perlengkapan yang telah dilakukan secara kredit pada tanggal 6 Januari yang lalu. Persamaan dasar akuntansinya adalah kas berkurang demikian juga utang.

22 lanuari:
uang kas perusahaan bertambah sebagai hasil dan penerimaan sebagian tagihan yang telah dibebankan kepada klien pada tanggal 15 lanuari yang lalu. Dalam hal ini berarti sebagian piutang usaha menjadi berkurang dengan diterimanya kas. Perlu diperhatikan di sini bahwa modal tidaklah terpengaruh meskipun ada penerimaan kas, karena pendapatan telah diakui dan menambah modal pada tanggal 15 Januari yang lalu, yaitu pada saat perusahaan memberikan jasanya kepada klien. Jadi, pendapatan akan diakui dan menambah modal bukan pada saat uang kas diterima melainkan pada saat jasa diberikan.

30 Januari:
sama seperti transaksi pada tanggal 3 dan 10 Januari yang lalu. Uang kas perusahaan berkurang sebagai akibat adanya transaksi pembayaran atas beban listrik dan telepon [beban utilitas). Agar persamaan dasar akuntansi menjadi seimbang, maka kas berkurang dan modal juga berkurang.

31 lanuari:
sama seperti transaksi pada tanggal 3, 10, dan 30 januari yang lalu. Uang kas perusahaan berkurang sebagai akibat adanya transaksi pembayaran atas beban gaji karyawan. Modal akan berkurang dengan adanya atau terjadinya beban gaji karyawan tersebut.

Asumsi Dasar Akuntansi

Asumsi Dasar Akuntansi
Dalam akuntansi telah dikembangkan sebuah perangkat yang berlaku umum. Prinsip-prinsip ini dinamakan dengan Generally Acceped Acounting Principle (Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum). Dalam prinsip ini ada empat asumasi dasar yang melandasi peruses penyusunan laporan akauntansi secara keseluruhan. Asumsi-asumsi tersebut antara lain:

1.      Monetary Assumption(Asumsi Unit Moneter)
     Maksudnya adalah bahwa data-data transaksi yang dilaporkan harus dalam bentuk satuan mata uang (unit moneter). Jadi, setiap peristiwa ekonomi/bisnis diukur berdasarkan nilai mata uang.

2.      Economic/Business Entity Assumption (Asumsi Kesatuan usaha)
     Hal ini mewajibkan bahwa pencatatan kekayaan/transaksi perusahaan dan kekayaan pribadi pemilik individu dan entitas ekonomi lainnya harus dipisah. Sebagai contoh Tn. Okky mempunyai bengkel mobil, tidak boleh membebankan biaya pribadinya sebagai beban bengkel. Contoh biaya peribadinya adalah biay sekolah anaknya, biaya penginapan hotel atau yang lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan usaha bengkelnya

3.      Accounting/Time Period Assumption (Asumsi Periode Akuntansi)
      Maksudnya adalah informasi akuntansi dipelukan atas dasar ketepan waktu. Dalam hal ini, secara umum periode akuntansi terbagi, bulanan (montly),tiga bulanan (quarterly), atau tahunan (annually).

4.      Going Concern Assumption(Asumsi Kesenambungan Usaha)
Maksudnya adalah bahawa perusahaan didikan dengan tujuan jangka panjang dan tidak terbatas, serta bukan untuk dibubarkan dalam waktu dekat. Dengan adanya asumsi ini maka muncullah istilah seperti penyusutan atas asset tetap.

Para Pengguna Informasi Akuntansi

Para pengguna informasi akuntansi
Akuntansi adalah sistem informasi yang memuat sejumlah laporan mengenai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan yang berguna/dapat memepengaruhi keputusan para pengguna informasi akuntansi atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi tersebut. Para penguna informasi akuntansi ini dapat dikelompokan ke dalam 2 kelompok, yaitu pengguna inernal (internal users), dan pengguna eksternal (external users).
Berikut adalah para pengguna internal, antara lain:
1.     Direktur dan Manager Keuangan
Bagi Direktur dan Manager keuangan informasi akuntansi berguna untuk melihat kemampuan perusahaan melunasi utang kepada kreditur secara tepat waktu, dan demi pengambilan keputusan yang tepat mengenai hal tersebut.

2.     Direktur Operasional dan Manager Pemasaran
Bagi mereka informasi akuntansi yang berhubungan dengan besarnya penjualan sangat dibutuhkan untuk melihat efektifitas saluran distribusi produk.

3.     Manager dan Supervisor Produk
Bagi mereka informasi besaranya haraga pokok produksi sangat dibutuhkan untuk menetapkan harga jual produk yang akan di pasarkan. Dalam hal ini tentu sangat dibutuhkan informasi akuntansi.

4.     Karyawan
Tentunya karyawan juga membutuhkan informasi akuntansi. Bagi karyawan informasi akuntansi berguna untuk melihat kesempatan karir dan pemenuhan finansialnya.

Sedangkan para pengguna eksternal adalah sebagai berikut :
1.     Investor
Bagi investor informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan membeli atau melepaskan saham investasinya. Tentunya seorang investor mengaharapkan laba dari investasinya. Maka dengan adanya informasi akuntansi, para investor dapat meperkirakan keuntungan atau kemungkinan rugi yang akan didapatkan melalui investasi yang ia lakukan.

2.     Kreditur
Bagi kreditur informasi akuntansi sangat berguna untuk melihat kemampuan debitur untuk membayar utang dan tingkat resiko dari kredit yang ia berikan.  Dalam hal ini kreditur bisa memperkecil resiko.

3.     Pemerintah
Informasi mengenai keuangan perusahaan sangat diperlukan dalam penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor oleh perusahaan kepada kas Negara.

4.     Badan Pengawas Pasar Modal
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) sangat berkepentingan mengenai  informasi keuangan emiten untuk melindungi hak-hak para invertor.

5.     Ekonom, Praktisi, dan Analis
Bagi mereka informasi akuntansi berguna untuk melihat situasi perekonomian, pertumbuhan perekonomian, inflasi, pendapatan nasional dan lain sebagainya.

Jenis Perusahaan dan Bentuk Organisasinya


Apa itu perusahaan ?
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan untuk memaksimalkan laba/keuntungan. Namun ada juga perusahaan yang tujuan operasinya bukanlah keuntungan akan tetapi pelayanan terhadap masyarakat, perusahaan ini biasa dinamakan dengan perusahaan nirlaba (non-profit). Contoh dari jenis organisasi non-profit atau nirlaba adalah rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan jenis usahanya perusahaan dapat dibedakan menjadi :
1.      Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)
Perusahaan manufaktur beroperasi dengan mengolah atau merakit bahan mentah/bahan yang belum jadi atau bahan setengah jadi menjadi sebuah output/produk yang dapat dijual kepada pelanggan dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Contoh dari perusahaan ini adalah perusahaan perakit kendaraan (mobil dan motor), perusahaan perakit barang-barang lektronik, perusahaan pembuat tas, sepatu dan sebagainya.

2.      Perusahaan dagang (Merchandising Business)
Perusahaan ini tidak memproduksi barang sendiri, akan tetapi produk yang ia jual,didapatkan dengan membeli dari perusahaan lain kemudian baru dijual kembali kepada pelanggan. Jadi, alur perusahan ini adalah membeli produk dari supplier atau perusahaan lain dan kemudian dijual kembali kepada pelanggan.
Contoh perusahaan dagang adalah Alfamart, Matahari, Carrefour, Garamedia dan lain sebagainya.

3.      Perusasahaan jasa (Service Business)
Perusahaan jasa tidak menjual produk barang akan tetapi yang ia tawarkan kepada pelanggan adalah berupa produk jasa.Contoh dari perusahaan ini adalah perusahaan transportasi, jasa konsultan dan lain sebagainya.

Berdasarkan dari karakteristik bentuk oraganisasi perusahaan dapat dibagi menjadi :
1.      Perusahaan Perorangan (proprietorship)
Dinamakan dengan perusahaan perorangan, karena kepemilikan perusahaan ini hanya satu orang saja atau tunggal. Sehingga apabila mendapatkan keuntungan akan dinikmati sendiri , dan begitupun apabila terjadi kerugian terhadap perusahaan maka akan ditanggung oleh si pemilik tunggal. Si pemilik tunggal perusahaan bertanggungjawab secara pribadi terhadap kewajiban dan tutuntutan hukum yang ditujukan kepada perusahaan. Maka apabila perusahaan mengalami kebangrutan, kreditur diperbolehkan menyita harta/asset kekayaan pribadi dari si pemilik perusahaan. Selain itu kekurangan dari perusahaan ini adalah modal atau pendanaan perusahaan sangat terbatas. Secara umum pendanaan perusahaan di pasok oleh sipemilik tunggal perusahaan.

2.      Perusahaan persekutuan (partnership)
Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua orang atau lebih. Pendirian perusahaan ini berdasarakan kepercayaan atas sesama pemilik. Orang yang tidak mempunyai modal mendirikan perusahaan akan tetapi mempunyai kemampuan dan orang yang tidak mempunyai kemampuan akan tetapi mempunyai modal bisa menjadi partner dalam mendirikan perusahaan ini.  Sama halnya dengan perusahaan perorangan partnership juga memiliki umur yang terbatas. Apabila salah satu pemilik perusahaan menggundurkan diri biasanya perusahaan akan dibubarkan, dan jika kegiatan bisnis tersebut ingin dilanjutkan dengan partner yang lain maka perusahaan baru harus didirikan kembali dan membuat kesepakatan firma atau persekutuan yang baru.

3.      Perusahaan Perseroan (corportion)
Kepemilikan atas perusahaan persero dibagi atas pesentase kepemilikan saham (per lembar saham) perusahaan. Jadi, modal perusahaan persero didapatkan dengan penjualan saham perusahaan kepada pemegang saham (stokeholders). Keunggulan dari perusahaan persero adalah dalam hal mendapatkan dana atau sumberdaya ekonomi sangat besar. Dalam perusahaan persero berlaku istilah limited liability, bahwa kewajian perusahaan kepada pemegang saham hanya sebatas persentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham.

Persero juga terbagi dua bentu yaitu, persero yang sahamnya diperdagangkan di Busa Efek (public corporation), dan persero yang sahamnya tidak diperdagangkan kepada umum melainkan hanya kepada kelompok kecil investor dinamakan non-public/private corporation. Persero memiliki umur yang tidak terbatas dengan  asaumsi kesinambungan (going concern), dengan arti bahwa perusahaan tidak akan dibubarkan jika salah satu pemilik saham mengundurkan diri atau menjual sahamnya kembali.

Persero tidak seperti proprietorship dan partnership, dimana pajak dikenakan kepada individu pemilik perusahaan akan tetapi pajak dikenakan atas penghasilan atau laba perusahaan.